Share

Bagian 89: Amarah Eka

Surti!"

Tetesan merah mengotori putihnya kelopak bunga. Timah panas sudah menembus pangkal lengan Surtini, menyisakan aroma mesiu bercampur anyir darah. Eka membebat lengan Surtini dengan sapu tangannya.

Namun, gadis pujaan hatinya itu malah berseru, "Ini bukan apa-apa, Non! Cepat lari!"

Bruk!

Surtini malah ambruk dan tak sadarkan diri. Eka menggeram. Tatapannya nyalang memburu para penjahat. Setelah menyandarkan Surtini di pohon terdekat, dia mendadak melompat ke depan, menerjang si pembawa senjata api. Preman itu tersentak dan menjadi lengah, sehingga pistol direbut dengan mudah dari tangannya.

"Berengs*k! Bocah Anj*ng!" umpat si preman.

Dia hendak memburu Eka. Namun, lelaki itu salah langkah. Eka bukanlah korban lemah yang merebut senjata lawan karena panik. Sudah 2 tahun terakhir, Rivan mengajarinya menembak. Kemampuan Eka jelas di atas rata-rata, tak pernah meleset meski 1 cm pun dari sasaran.

Dor!

Tanpa berkedip, satu timah panas melesat menembus jantung salah satu preman
Puziyuuri

Part ini adalah akhir dari season 3. Saya akan hiatus selama beberapa waktu untuk persiapan season 4 (season terakhir)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status