Share

54. Gadis Itu Bernama Sulis

Petang sudah mengarah ke maghrib ketika aku tiba di rumah dan menemukan Vespa milik Fajrin diparkir tepat di teras depan. Kupandangi Vespa bercat merah itu, kuamati kondisinya yang tak lagi ringsek. Motor ini kembali bagus setelah rusak parah akibat mengantar Fajrin pada kematiannya.

Tanda tanyaku terjawab ketika tak lama kemudian ayah Fajrin keluar dari rumah Elis dan berjalan mendekat ke arahku. Dan gadis berjilbab itu, mengikuti Bapak dari belakang.

            "Bapak!" panggilku.

Aku membungkuk hormat saat mencium tangannya, lalu segera kubukakan pintu depan agar Bapak bisa istirahat di dalam. Kupersilakan Bapak, juga Elis, tapi gadis itu menolak untuk masuk. Sekilas, kutangkap ekpresi wajah Elis yang tidak seperti biasanya. Wajahnya jelas ditekuk. Tak sedikit pun Elis melihat ke arahku. Bukan itu saja, gadis itu langsung berpamitan pada Bapak dan pulang ke rumahnya tanpa melirikku sama sekali. Kenapa lagi di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status