Share

Surat Perjanjian

"Abang tahu apa?" tanyaku hati-hati.

"Tahu banyak. Soal kamu yang mulai mendekati Weni lagi, semuanya. Saya tahu soal itu. Dan kamu berniat untuk kembali dengan Weni, bukan?"

Astaga. Aku menelan ludah, Bang Wira bisa tahu begitu dari mana?

Jangan-jangan, Weni sudah memberitahukan semuanya pada Bang Wira. Ah, ini kurang tepat.

"Kenapa diam?" tanya Bang Wira galak.

"Iya, Bang. Saya berniat kembali dengan Weni dan saya butuh restu dari Abang kembali."

Terdengar tawa. Bang Wira menggelengkan kepala, seolah tidak percaya dengan apa yang aku katakan tadi.

"Kamu tidak salah? Mencari mati atau bagaimana?"

Eh? Enak saja. Aku memalingkan wajah, sedikit kesal dengan pertanyaan Bang Wira.

"Apa yang sudah kamu persiapkan untuk kembali membujuk saya?"

Aduh, pertanyaan yang rumit. Aku menatap ke arah lain, sedang mempersiapkan untuk menjawab pertanyaan Abangnya Weni.

Tanganku merogoh kantong celana, mengambil kunci mobil yang sudah aku persiapkan untuk Weni dan kunci rumah.

Bang Wira menatapku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status