Share

Bab 20. Gus Barra

"Udah-udah jangan dilanjutin duduknya. Oke aku panggil Fariz. Entar pada salah paham." Salma memalingkan badannya. 

"Sip," ucap Fariz, lalu nyelonong pergi. 

"Lah, caranya belum dikasih tahu," ucap Salma. 

"Entar ada waktunya sendiri," ucap Fariz, sambil berjalan ke mobilnya. 

Semangat Freya utuh lagi. Ternyata, Fariz tetap berpihak ke Salma. Ia segera kembali ke pesantren bersama Freya. 

Salma juga seangkatan dengan banyak gus di pesantrennya. Anak dari kyainya juga ada beberapa yang menjadi seorang CEO. 

Selama ini, Salma menutup hatinya dari rasa cinta. Setiap kali cinta itu datang lembaran dalam diri Salma, ia selalu mengalihkan ke hal lain supaya perasaannya terkendali. Ia bersyukur diberi anugerah tersebut. 

Makanya, ia menuntut dirinya sendiri supaya bisa mengolah cinta dengan baik. Sebenarnya, su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status