Share

Bab 3. Sabar, Sayang!

"Apanya, Sayang? Boneka … ya, tolong bilang ke ummah dulu dong!" pinta Fariz.

"Apa?" tanya Mika.

"Bilang ke ummah, Daddy rindu," ucap Fariz.

Dengan rambutnya yang diikat dua itu, Mika tampak lebih cakep dan imut berjalan. Meskipun sedang risau bonekanya hilang, mendengar permintaan tolong dari Fariz, ia langsung bergegas dan semangat bilang ke Salma. Senyum manis Salma mendengarkan apa yang disampaikan Mika, membuat Mika juga mengikuti senyum tersebut, tapi langsung murung kembali.

"Ummah, daddy … daddy … ndu," ucapnya.

"Haaa? Daddy rindu?" Salma terbengong, kemudian tersenyum ke arah Mika.

"Tapi kenapa Mika langsung sedih? Apa daddy marah? Kamu dibentak kah, Nak?" tanya Salma sembari memeluk putrinya.

"Boneka, Cimes … ilang … huaaaaaaa!" Mika menangis dengan suara keras.

Salma bergegas menggendong putrinya itu dan menghampiri Fariz ke kamar. Ia sudah menduga, pasti ini kejailan suaminya. Pagi-pagi sudah buat anaknya menangis, perasaan Salma jadi geram.

"Capa! Mana boneka Cime
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status