Share

Bab Sayang Anak

"Nggak tahu di luar kamar. Cama lihat dulu," ucap Salma.

Salma keluar dari kamar dan tetap menyalakan ponselnya. Suara jatuhan tadi adalah suara ulah dari putri kecil mereka. Hunaisa membawa satu gelas minuman coklat favorit Salma yang dibuatkan oleh omanya.

Reva tidak menyuruh Hunaisa. Namun, dia ingin menafsirkan ke Salma saat Reva masih ke kamar mandi. Alhasil, tumpah di depan kamar Salma saat akan membuka pintu.

"Huwaaaaaa … Ummah, maaf." Kata Hunaisa dengan tangisan dan tercyduk lemas di lantai.

"Ya Allah, Sayang … sini-sini." Salma menggendong Hunaisa menyingkir dari pecahan gelas.

"Ini mau buat Ummah, iya?" tanya lembut Salma.

"Iyaaaa … huwaaaaa … tapi tapi, jatuh," jawab Hunaisa.

"Masya Allah, niatnya baik ya Sayang. Ummah ucapin Terima kasih udah dibawain minumannya untuk Ummah. Ndak apa-apa kok terjatuh, entar bisa bikin lagi. Diam duku nangisnya, Nais di kamar, Ummah mau beresin dulu. Lain kali, kalau Nais bawa pakai tangan atom ya, minta ke oma," ucap Salma.

"Anak D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status