Share

Bab X. Singapura

"Iya, belum boleh kalau minyak dianterin Wildan, hahaha," tawa Salma.

"Iihhh! Kak Salma kok gitu," rajuk Humaira.

"Bulan depan deh, kita bisa bareng, Insyaallah." Ucapan Wildan membuat Humaira semakin salah tingkah, sampai ditertawakan dua bocil, Hunaisa dan Gus Bafre.

***

"Singapura, kita sedang di sini Sayangku, pokoknya selama pikiran kamu belum benar-benar fresh, Capa gak akan ajak kamu pulang," ucap Fariz.

"Hehe, memangnya kalau Cama ingin satu tahun bagaimana? Kerja Capa juga bagaimana?"

"Itu nggak mungkin, nggak mungkin kalau kamu minta disuruh tahun. Pasti kamu sudah kangen sama anak-anak panti, keluarga, sahabat, semuanya. Jalur jen orangnya gampang rindu, apalagi dengan orang yang di samping kamu ini. Kalau urusan pekerjaan, aku tidak akan mengulangi hal yang sama yang membuat kita jadi terluka. Lagian, selama Capa di sini, sudah aku serahin ke Arju, kok."

"Hadeh, tahu aja suami aku. Serasa kayak honeymoon di Turki," ungkap Salma.

"Capa sengaja tidak ajak kamu pilih y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status