Share

Sekamar

Melihat perlakuan Utari, sontak mengubah suasana yang tadinya penuh tangis bahagia, menjadi tangis haru milik Cecil. Banyak pasang mata yang berusaha menahan tangisnya, terutama kaum laki-laki.

Utari mengusap air mata yang menggenang di pipi gadis itu. Tersenyum manis kenudian mengangguk perlahan. "Mama yakin, tanpa Mama ajari sekalipun, kamu pasti sudah bisa menjadi istri yang baik untuk Devan. Justru, yang harus Mama ajari adalah Devan. Mama harus membuat anak itu menjadi suami yang pantas untuk kamu. Menjadi suami yang lebih peka lagi pada istrinya."

Cecil terkekeh. Melihat Devan terpojokkan seperti itu, mengapa dia bahagia sekali? Dosa gak sih, bahagia di atas penderitaan suami? "Baik, Ma. Cecil akan berusaha. Semoga sifat arogannya itu bisa hilang ya. Gak masalah, kalau Mas Devan gak bisa peka. Setidaknya, jadi orang yang gak emosian. Biar gak stroke!"

Mendengar dumelan Cecil, Zaki berusaha menahan tawa. Pemandangan itu sempat tertangkap penglihatan Devan, membuat lelaki itu mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status