Share

Bab 47

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa Kayla kini sudah tumbuh menjadi remaja yang cerdas dan bersemangat. Di usianya yang ke-15, ia mulai memikirkan masa depan dan cita-citanya.

Suatu sore, Kayla menghampiri Arya yang sedang membaca buku di ruang keluarga. Dengan sedikit ragu-ragu, ia duduk di samping sang ayah.

"Pa, boleh aku berbicara sesuatu?" tanya Kayla pelan.

Arya menutup bukunya, menatap putri sulungnya dengan senyum lembut. "Tentu saja, Sayang. Ada apa?"

Kayla menarik nafas panjang, lalu berkata, "Aku... aku sudah memikirkan tentang cita-citaku, Pa. Aku ingin menjadi dokter."

Senyum Arya melebar, ia menggenggam tangan Kayla dengan bangga. "Itu cita-cita yang sangat mulia, Nak. Bisa ceritakan lebih lanjut mengapa kamu ingin menjadi dokter?"

"Aku ingin membantu banyak orang, Pa. Rasanya akan sangat membahagiakan jika aku bisa menyembuhkan mereka yang sakit dan membawa senyum di wajah mereka," jelas Kayla dengan mata berbinar penuh tekad.

Arya mengangguk, merasa sangat takjub de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status