Share

BAB 8 Nama Itu Sudah Berubah

Nama Itu Sudah Berubah

Aku menyiapkan makan malam untuk mas Hanung, sepiring nasi, teh hangat, semangkuk garang asem gentong kesukaannya. Aku tahu, walaupun dia kenyang, dia tidak akan bisa menolak jika aku menyuguhkan makanan kesukaannya.

Mas Hanung menghampiriku dengan rambut basah acak acakan dan handuk di tangan, mengusap rambutnya yang masih basah karena baru keluar dari kamar mandi.

“Wah, aku bisa gemuk mah, ini pasti enak sekali,” ucap mas Hanung dengan mata berbinar.

“Tidak apa apa, aku tetap cinta,” ucapku.

“Wah tapi tetap saja mah, kan aku kerja di perusahaan kosmetik, tidak mungkin tidak memperhatikan penampilan,” ucap mas Hanung.

“Kan papa akunting, bukan karyawan dibagian yang harus tampil dengan visual sempurna, memangnya papah brand ambasador?” ucapku.

“Ya, bukan begitu mah, penampilan juga penting,” ucap mas Hanung.

“Jadi ini dimakan atau tidak?” ucapku sedikit kesal seraya berdiri, seolah bersiap untuk mengambil piring dan mangkuk yang aku sajikan.

“Eh ya iya dong, man
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status