Share

Karena Hutang Budi

Langkah kaki Ardhan terdengar menuruni tangga. Rumah masih sepi. Sejenak dia melihat kamar Alea yang masih tertutup. Tidak biasanya dia masih anteng di kamarnya. Namun perkiraan Ardhan salah, Alea keluar dari bilik samping dan sudah terlihat rapi.

“Mau kemana sepagi ini?”

Alea tidak menjawab dan langsung ngeloyor ke dapur. Terlihat lagi sambil membawa beberapa makanan yang disuguhkannya di meja.

“Aku mau pergi ke rumah Valen, Kak!” tukas Alea pada Ardhan yang masih bengong menatapnya itu.

“Tidak ada kelas masak, kamu?”

“Tidak, Kak.”

“Kenapa sepagi ini, sarapan dulu, kamu sudah capek-capek masak tapi tidak dimakan.” Ardhan berjalan menghampiri meja makan dan melihat menu sederhana yang dimasak Alea.

“Tidak usah, Kak. Aku sudah ditunggu Devano di luar.”

Alea menghampiri Ardhan dan menyodorkan tangannya untuk minta salim sebelum pergi. Namun Ardhan justru menatapnya tidak suka karena sepagi ini pria itu sudah menjemputnya.

Tidak punya pekerjaankah dia? Pagi-pagi sudah jemput istr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status