Share

Tragedi Kue Klepon

Alea dengan sedikit panik segera meletakan kotak kue itu dan mengambil tissue untuk mengusap wajah Ardhan. Namun tangan Ardhan menghalau tangan Alea yang mau mengusap wajahnya.

“Mau apa?” tanya Ardhan yang sudah membuka matanya. Membiarkan gula merah lumer itu masih ada di wajahnya.

“Mau ngusap wajah Kak Ardhan lah” jawab Alea. Dia jadi sedikit takut kalau-kalau Ardhan marah.

“Kau memang harus membersihkannya, tapi tidak pakai tisu.”

“Hah? Pakai apa dong?” Tangan Alea masih tertahan karena dipegang Ardhan.

“Jilatin!” tukas Ardhan jahil.

Ish, dasar pria jorok. Suruh menjilat mukanya? Yang benar saja!

“Gak mau, ah!” Alea menolak. Pria ini mesum sekali.

“Kalau begitu biar aku yang muncratin ke kamu biar adil.” Lagi ucap Ardhan sambil menatap Alea penuh intrik.

“Muncratin apa?”

Alea menyesali pertanyaannya. Kenapa dia harus bertanya hal itu, jatuhnya pria ini bisa memplesetkan ke hal yang mesum. Harusnya tadi bilang saja muncratin gula kleponnya.

“Menurutmu apa yang bisa aku muncratin ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status