Share

BAB 86. RESAH

"Kamu bayi bukan, sih Nak? Masyaallah, tahu kalau di sana berisik."

"Hmmm, anak Ibu kan pinter Bi!" sahut Ciara.

"Anak Abi juga, dong."

"Iya deng, kalau pinternya kayak Abi aja, ini kucingnya, Sayang."

"Oyeeeee!" Uda langsung membawa kucing-kucingannya ke kamar sebelah.

Haidar menatap wajah istrinya yang terlihat sangat lesu. Ini pasti sedang jengkel dengan Bening. Kepala Haidar tiba-tiba pusing, yang sengaja ia jatuhkan ke paha istrinya.

"Pusing, Sayang!" rintih Haidar.

"Alasan! Cari perhatian doang!"

"Pegang nih, panas." Haidar mengambil tangan Ciara ke jidatnya.

"Ngapain sih, njenengan kok sakit? Jangan nambah nambahin kesel napa!" sahut Ciara.

"Orang sakit kok dimarahi."

"Pikiran Isbay lagi suntuk ini!"

"Kita ke makam sekarang."

"Ini nih ciri orang yang gak menggunakan fungsi otak dengan baik!" seru Ciara.

"Kamu kok nambah-nambahin Ocyang pusing, sih?"

Pikiran keduanya sebenarnya masih sama-sama melayang ke Bening. Ciara sangat kesal, sudah tahu lagi sakit, tetapi m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status