Share

Bab 33. Senyumku

“Astaghfirullah! Mual lagi?” 

Terkadang, Haidar tidak tega menyaksikan Ciara yang bolak-balik kamar mandi untuk muntah. Ia menyaksikan langsung bagaimana perjuangan seorang perempuan yang sedang hamil. Haidar sering menangis dalam malamnya, bukan karena laki-laki cengeng yang cemen, tetapi karena terharu dengan semua perjuangan istrinya dan teringat akan perjuangan mamanya dulu saat mengandung dia. 

“Lelah aku, Oc. Huaaaaaaaa!” rintih Ciara.

“Sabar, Nduk. Andaikan bisa menggantikan, rela tak gantikan posisimu ini.” 

“Masih ingat tandanya isim, Om?” tanya 

Ciara.

“Nggih, masih. Kenapa?”

“Bisa nggak tanda isim ditaruh di fiil?” 

“Mboten sagetlah. Kamu tuh lagi mual kenapa bahas isim, fiil?” 

“Karena yang sudah menjadi tandanya itu nggak bisa masuk ke kawasan yang bukan menjadi tandanya. Aku perempuan, Om la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lala Lala
Betul, favoritku juga di atas ranjang wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status