Share

Bab 66. Secantik Mentari

"Ini Abang Uha mirip Ibu, yaa meskipun semua identik wajah ke Abi. Harus segera bikin ini yang generasi Ibu," ujar Ciara.

"Hahaha, katanya masih nifas," goda Haidar.

"Yaa, maksudnya kalau udah, langsung gass!"

"Heran ya, Kak sama Ibu. Nanti kalau kita nggak keurus gimana loh Bu, udah main tambah aja," ledek Haidar.

"Abi! Gak baik iih ngajarin ke anak prasangka buruk," kilah Ciara.

"Oouuh, ngapunten Ibu Cia. Mbil siap nerima Adik, ya Nak ya. Siap? Mbil ganteng, Mbil sholih, si paling suka melek kayak Ibu, si paling usil kayak Abi, si paling kece kayak Abi. Jadi dokter ya Nak entar." Haidar asyik menggendong Uda dengan meliling kalau istilah jawanya yang berarti mengajak bicara bayi.

Ciara seperti ulat keket nempel terus ke pinggang suaminya sembari menyaksikan Mbum yang digendong Haidar. Anak pertamanya ini, sungguh miripnya pakai banget dengan Haidar, bak lihat Haidar kecil.

"Oweekkh." Uja kembali menangis.

"Sayang, gendong tuh Adik Uja," kata Haidar.

"Adik, Sayang. Kayaknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status