Share

Hasjun Sakit

Pulang kerja lagi-lagi aku kecewa, kuberikan uang pendapatanku hari ini sebesar 25 ribu.

"Aa gak dapet uang Neng, cuma segini," ucapku lesu.

"Aa nih kalau ngomong suka gitu, ini sih apa? Biar 25 ribu tapi ini teh tetep uang 'kan?"

Aku terenyuh melihatnya tersenyum sambil mengambil uang itu dengan wajah gembira.

"Terimakasih Sayang, Neng udah ngertiin kondisi, Aa."

Kami saling memeluk, lalu mencium putra kami dengan mata berkaca-kaca.

***

Esok hari hingga 3 bulan kemudian setelah Asmi balik ke kota, kondisiku masih tetap sama.

Entah kenapa pendapatanku makin hari makin merosot, kadang hanya dapat 30 ribu, 40 ribu, 25 ribu bahkan pernah seharian aku cuma dapat 15 ribu.

Sedih, bingung, frustasi dan ngerasa gak berguna jadi seorang suami tentu saja aku rasakan dan sangat menyiksa batin, tapi kalau aku menyerah entah bagaimana nasib anak dan istriku.

Selain kerja jadi kuli panggul aku bingung aku harus kerja apa, sementara perusahaan tentu saja gak mau menerimaku karena terkendala usia. Pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Jee Esmael
Ita kan.. lagian ada juga papanya yg kaya raya juragan emas permata, masa ga bisa bantu anaknya. Bingung jg aku sih mikirnya
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
bingung juga kok bisa karna kebakaran 1 gudang sj bisa bikin Asmi bangkrut bukannya Asmi punya banyak simpanan emas bahkan sampai di bagi-bagi, bukannya Asmi juga punya toko & gudang di kampung,punya toko online juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status