Share

Ngambek

"Ayo kita balik." Aku memaksa.

Kutarik lagi tangannya kasar, mau tak mau akhirnya Asmi naik motor.

Segera kubawa Asmi pulang, sementara Mas Fatih kusuruh naik angkot.

Sampai di kontrakan ibu, Asmi cepat turun.

"Bu, Hasjun mana?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Loh udah pulang kamu As? Ada lagi tidur di kamar."

Tanpa banyak bicara Asmi masuk ke dalam, sementara ibu mendekatiku.

"Ada apa itu istri kamu Hasan?"

"Gak tahu," jawabku malas.

"Jangan bohong kamu Hasan, kamu udah bikin Asmi kesel 'kan?"

Belum sempet aku menjawab pertanyaan ibu, Asmi sudah keluar membawa Hasjun. Kupikir ia akan naik lagi ke motor tapi ternyata malah melengos pergi, bahkan tanpa bicara lagi pada ibu.

"Loh Neng, kok jalan kaki? Tungguin!" teriakku.

"Hasan, kenapa itu istri kamu?" tanya Ibu cepat sebelum aku melajukan motor.

"Gak tahu, kesambet kali," jawabku asal.

Segera kulajukan motor mengejar Asmi yang tengah jalan setengah berlari membawa Hasjun.

"Ayo naik, ngapain jalan sih? Panas," ucapku sambil terus mengimbang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status