Share

Kok Jadi Medit Lagi? (1)

"Waktu itu sekolah Mia pernah berkunjung ke pabrik kami, saya lihat sekilas dia wajahnya kok manis banget ya, imut dan ... ngangenin," jawab Salman malu-malu.

Mia mesam-mesem, cepat kusikut lengannya.

"Aheum ada yang muji jangan sampe idungmu terbang Mia, inget tuh idung gak bisa diganti sama belalai gajah."

"Stress," balas si Mia.

Aku terkekeh, sekarang Asmi yang injak kakiku di bawah.

"Awww."

"Bisa diem gak?" bisiknya melotot. Aku nyengir saja.

Obrolan kami akhirnya selesai.

"Mari nanti diantar lagi oleh sopir Salman," kata Salman setelah berpamitan.

Kami semua pun bangkit dari tempat masing-masing, tapi sebelum kami semua beranjak pergi, Kak Alfa malah memanggil pramusaji.

"Mas, Mbak bisa tolong sini gak?" katanya.

Sontak saja kami pun berbalik badan. Ada apa lagi tuh Kak Alfa?

"Mas, bisa gak ini sisa makanannya dibungkus?" tanya Kak Alfa pelan.

Mia melongo dan cepat menghampiri Mamanya.

"Mama apaan sih malu-maluin deh."

"Sayang Mia ini harganya mahal-mahal, masa makanan jutaan gi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status