Share

Ribut

"Hehe enggak kok Nak Hasan, Ibu cuma mau bilang makasih aja sama Nak Hasan karena Nak Hasan udah banyak bantuin kami."

"Oh Hasan kira ada apa, Bu."

"Oh ya Nak Hasan, Ibu titip Pipit ya Nak, tolong jaga dia, Ibu percayakan dia sama kamu, Nak."

"Oh ya ya Bu, Ibu tenang aja," jawabku sekenanya.

"Ya sudah tolong kembaliin hape nya ke Pipit ya, Nak."

Cepat kukembalikan lagi ponsel Pipit.

"Ya udah ya Bu, segitu aja dulu nanti kita telepon lagi."

Tut.

"Buru-buru amat Pit neleponnya, takut ibumu masih kangen."

"Ah gak kok Bang, Ibu cuma mau nanya gitu aja."

"Ya udah ya Pit Abang masuk dulu," ucapku setelah segelas kopi buatannya habis kuminum.

"Oh ya udah, Bang."

Bergegas aku naik dan merebahkan diri di atas kasur. Mau apa lagi? Hasjun gak ada, warung gak buka, kerjaanku hari ini bener-bener cuma tiduran doang akhirnya.

-

Pukul 5 sore aku bangun. Asmi masih belum pulang juga ternyata. Kuambil ponsel.

"Telepon jangan ya? Duh."

Bingung, sebaiknya ditelepon apa jangan sih? Asmi emng bikin kesel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
nunggu karma mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status