Share

Pawang Iblis

“Tentu saja bukan. Ada masalah yang sebaiknya kamu nggak perlu tahu, tapi percayalah bahwa aku akan memberikan yang terbaik untukmu,” Bima yang tak mau membebani hari istrinya.

Santi menatap dalam ke mata Bima, “Kalau kamu udah bicara begitu, aku bisa apa, Pak?” Buma bisa menangkap kesedihan yang tersirat dalam wajah istrinya. Sebisa mungkin Bima mencari cara untuk bisa memenangkan hati Santi agar percaya padanya.

“Santi, kamu perlu ingat satu hal. Dalam satu kali dua puluh empat jam, kemungkinan kita akan terus bersama, apa kamu masih mau meragukan aku?” tanya Bima.

“Ya, benar juga. Aku masih akan menjadi sekretarismu dan tahu apa saja yang kamu lakukan. Jika macam-macam, aku mungkin hanya akan menangis di sudut ruangan,” Santi yang tadinya semangat mendadak ingat siapa dirinya. Dengan status yang disembunyikan mana mungkin Santi bisa bertindak sebagai layaknya istri? Dia malah lebih tepat jika disebut sebagai simpanan yang tak punya hak apapun.

Bima menarik nafas panjang dan meraih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status