Share

Bab 44

Dimas Anggara menghela napas, bukannya dia tidak ingin memberikannya, namun dia benar-benar tidak memiliki uang, kalau dia memberikan barang yang terlalu murah, dia takut dihina oleh wanita dingin itu. Dewi masih ingin mengatakan sesuatu, namun karena emosi sesaat dia memegang ginjalnya lagi dan kesakitan sampai berkeringat.

"Sopir, cepat! Tolong cepat sedikit!" Dimas Anggara berusaha mendesak, di saat yang bersamaan dia menghilangkan rasa sakit ibunya dengan menekan beberapa titik akupunturnya.

10 menit kemudian, akhirnya mereka sampai ke rumah sakit, Dimas Anggara langsung menggendong ibunya, berlari menuju ke bagian rawat inap penyakit dalam.

Adegan ini, mengundang perhatian banyak orang di depan pintu rumah sakit. Naya kebetulan melihat kursi belakang Bentley di depan pintu, kemudian bergumam. ‘Mungkinkah …. wanita yang digendongnya adalah ibu mertua?'

‘Kenapa dia? Kelihatannya lebih parah dari dugaanku?’

"Bu Naya, sudah sampai rumah sakit!" Priska buru-buru turun dari kursi penu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status