Share

BAB : 105

Tian tak menjawab, tapi terus saja mendekati Rhea. Tapi niat mesumnya terhenti saat sebuah cubita menerpa pinggangnya. Hingga rengkuhannya di badan Rhea terlepas dan mengaduh.

“Ya ampun, Rhe ... cubitanmu benar benar mengerikan,” ujar Tian menunjuk sebuah bekas yang tampak memerah di pinggangnya. Kulitnya putih, bersih ... tentu saja warna merah itu seamkin tampak.

Rhea malah tertawa puas saat melihat ekspressi muka Tian.

“Siapa suruh menjahiliku,” tawa Rhea langsung kabur melipir menuju kamar mandi.

Yap, seperti yang sudah direncanakan. Setelah semuanya selesai, keduanya kini sudah bersiap untuk berangkat. Ya, jarak yang harus ditempuh sekitar empat jam perjalanan. Itupun jika lancar, beda lagi kalau diterpa sebuah kemacetan panjang. Waktunya tak akan bisa dipredsiksi.

Rhea menguncir rambutnya menjadi satu ikatan, tapi baru juga ikatan itu terpasang, Tian justru dengan sengaja malah menarik ikatan itu ... hingga membuat rambut panjangnya kembali terurai.

“Tian,” keluhnya atas kelakua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status