Share

BAB : 104

Biasanya bercanda, bergurau ... tapi kini Rhea benar-benar diam. Seolah-olah dia benar-benar berada di titik rasa kesal.

Tian yang awalnya sudah tiduran, kembali duduk dan menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur. Menatap ke arah Rhea yang sepertinya memang menjaga jarak dengannya.

Membelai lembut kepala Rhea yang memunggunginya. “Kamu cemburu, atau justru nggak percaya padaku, sih, Rhe?” tanya Tian pelan.

Rhea kembali membuka matanya yang sengaja ia pejamkan hanya untuk membuktikan kalau dirinya sudah tidur. Sentuhan yang ia rindukan.

Tian membenturkan belakang kepalanya ke tembok, saat pertanyaannya tak mendapatkan jawaban dari Rhea. Padahal ia tahu betul kalau dia belum tidur. Hanya saja dia seakan mengabaikan apa yang ia tanyakan.

Jujur saja, ya ... emosinya lumayan kalau sudah marah. Jadi, jangan sampai sikap buruknya itu terjadi. Hanya mencoba menahan, apalagi ia tahu kalau istrinya masih terlalu dini dengan permasalahan rumah tangga. Hubungan keduanya memang sudah te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status