Share

Bab 45

Panji membuka daun pintu kamarnya dia melangkah pelan dan mendapati Alina sedang menyisir rambutnya di depan meja rias. Ia melangkah semakin dekat dan memeluk tubuh mungil Alina dan membisikkan sebuah kata yang membuat Alina merinding.

"Saatnya memberikan hukuman!" Bisik Panji di telinga Alina.

Jantung Alina berdetak lebih cepat dan darahnya mengalir. Dia membayangkan malam itu akan terulang kembali di sini.

Panji mulai menciumi leher jenjang Alina dan sedikit meninggalkan jejak kemerahan sebagai tanda kepemilikan di tubuh Alina.

"Aku janji akan melakukannya dengan sangat hati-hati," kata Panji menatap wajah halina yang sangat cantik dengan polesan make up yang natural dan bibir yang mengundang gairah.

Panji mulai melumat bibir tipis Alina dengan salah satu tangannya menahan tengkuk Alina dan tangan satunya lagi tidak tinggal diam mulai bergerilya meremas, memilin buah dada Alina sehingga membuat i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status