Share

Bab 46

Pucuk dicinta ulam pun tiba, sepertinya pepatah itu sangat cocok buat seorang Panji Wijaya. Ia tidak berhenti senyum-senyum sendiri setelah mendengar berita yang sangat baik dari dokter yang menangani Alina.

Panji senang bahkan sangat senang karena ia akan mempunyai dua jagoan yang sudah lama dia nantikan selama ini.

Iya tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur atas rizki yang telah Tuhan berikan kepadanya. Melalui istri yang sangat cantik dan bayi-bayi yang sangat lucu.

Dengan gelisah Panji mondar-mandir di depan pintu ruang operasi Alina. Hingga membuat Lisa merasakan sakit kepala melihat putranya berjalan ke sana kemari tidak jelas.

"Panji, duduk dulu Nak! Mama pusing melihat kamu terus mondar-mandir ke sana kemari," kata Lisa gemas.

"Panji khawatir Ma sama Alina," kata Panji sambil berjalan mendekat ke arah Lisa dan bu nina yang duduk bersebelahan. Ia mengambil tempat duduk di pinggir Lisa seperti anak kecil yang sedang merajuk. Menyendarkan kepalanya sambil memeluk tubuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status