Share

Bukan Hal Mudah

[Mas, kok malah diem sih? Biasanya kalo aku pulang kamu semangat banget. Kamu nggak seneng aku pulang? Atau, jangan-jangan kamu lagi suka ya sama cewek lain?]

[Nggak Sayang, bukan gitu. Aku diem karena aku lagi bingung. Hari ini, aku mau pergi ke Kalimantan. Kalo kamu pulang hari ini, kita nggak bisa ketemu dong, Sayang.]

[Kamu mau pergi? Kok nggak ngomong sih sama aku. Biasanya, kamu juga ngomong dulu kalo mau ke luar kota.]

[Ini mendadak, Aileen. Ada masalah di lapangan yang harus kutangani, kalo kamu nggak percaya. Kamu bisa tanya ke Dewa, atau Mama.]

[Iya ... Iya deh, kapan aku nggak percaya sama suami aku?]

[Makasih ya, Sayang.]

[Ya udah sana siap-siap, kabari aku kalo udah pulang.]

[Iya Aileen.]

Elvan menutup sambungan telepon sembari menghela napas lega. "Untung saja dia percaya, lebih baik sekarang aku kasih tau ke Dewa sama Mama dulu," ucap Elvan sembari mengutak-atik ponselnya.

"Ney!" Sebuah suara yang tak asing di telinga Elvan, menyentak lamunan laki-laki itu saat sedang me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status