Share

73. Panggilan Sayang

Airin tidur saat pagi hari selepas sarapan tadi dan bangun ketika siang dan terik sinar matahari sudah ada di atas kepala.

Dia mencuci wajahnya di kamar mandi lalu keluar dan duduk di depan meja rias, menatap pantulan dirinya di dalam sana, menyadari bahwa pipinya tidak tampak setirus sebelumnya.

"Aku menjadi pemalas," gumam Airin, cemberut. Terlebih semenjak dia mengetahui kehamilannya ini, dia selalu merasa tidak bersemangat melakukan apa pun dan hanya ingin tidur.

Suara ketukan di pintu mengalihkan atensi Airin. Dia sudah bisa menduga siapa yang ada di sana. 

Pasti Gani.

Bergegas Airin ke luar untuk membuka pintu. Matanya melebar. Gani ada di sana, tapi bukan itu yang membuat Airin terkejut, melainkan wajah babak belur Gani yang ada di pandangannya saat ini.

"Airin," kata pria itu, kemudian meringis karena sudut bibirnya yang terluka dan terasa perih ketika digerakkan.

Airin mengernyit menatapnya heran.

"Apa yang terjad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Asia July
Aaaw tengkyu so much 🥺❤❤❤
goodnovel comment avatar
Els Yue
Thanks for this chapter.. I'm looking forward for the next chapters of your story.. Really love this, can't wait for the ending of this story already ❤️❤️❤️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status