Share

Mungkin Orang Tua Dilarang Bertengkar

Aruna yang semula duduk dengan raut cemas. Seketika langsung berdiri dari duduk, saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Mata Aruna langsung kembali memerah karena melihat Erland yang sudah ada di hadapannya.

"Fira," sebut Aruna dengan air mata sudah turun.

"Iya Sayang."

Erland meraih tubuhnya, kemudian memeluk Aruna dengan tangan mengusap kepalanya. Aruna menangis, mendapati putrinya panas hebat.

"Dokter bilang, untung kami membawa Fira tepat waktu, kalau telat sedikit saja--"

Aruna yang tak bisa lagi bicara, membuat Erland menenangkannya.

"Fira tidak akan kenapa-kenapa, Sayang. Tenanglah ya, Fira sudah ditangani oleh dokter."

"Aku sangat takut," adunya.

Erland mengusap kepalanya dengan lembut lagi. "Sekarang aku sudah di sini, serahkan masalah mengurus Fira padaku ya."

Kepala Aruna mengangguk. Erland melepaskan pelukan dan mengusap wajahnya. Erland menatap dengan lekat.

"Kamu sudah makan Sayang?"

Kepala Aruna langsung menggeleng. "Aku tidak napsu makan, melihat Fira diinfu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status