Share

Bab 83

“Perlu aku temani?” tanya Brandon setelah melihat perempuan itu mematikan sambungan teleponnya.

“Nggak perlu,” jawab Yuna sambil menggelengkan kepalanya.

“Tenang saja, aku sendiri bisa menghadapi mereka. Tapi aku mau pinjam orangmu,” lanjut perempuan itu lagi.

“Oh?”

Tempat janjian Logan untuk bertemu dengan Yuna jatuh pada sebuah kafe yang cukup sepi. Logan dan Valerie datang lebih awal dan sibuk memandangi jalan di depan pintu masuk dengan lekat. Saat mereka melihat sosok Yuna berjalan masuk, Logan secara refleks hendak bangkit berdiri.

Jika bukan karena ditahan oleh Valerie, kemungkinan lelaki itu sudah akan menyambut Yuna di depan pintu masuk. Tarikan Valerie membuat Logan tersadar dengan apa yang akan dia lakukan. Meski kali ini pertemuan mereka ada maksud lain, masih belum bisa dipastikan siapa pihak yang menang atau kalah.

Di tangannya juga masih ada banyak sekali bukti, dia tidak perlu memohon-mohon pada Yuna. Sebaliknya, seharusnya dia yang mengancam perempuan itu. Pemikiran te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status