Share

Chapter 109 - Selaksa Duka

"Kenapa kamu bertanya? Bukankah kamu yang membuatnya pergi?"

Suara Baron dingin dan datar saat mengurai kalimat bernada ketus. Tatapannya tajam, seakan bisa membunuh lawannya.

"A—apa maksud mu?" tanya Yasmen terbata. Ia tak menyangka Baron akan mengarahkan pertanyaan menusuk untuk menyambut kedatangannya.

"Apa yang kamu katakan pada Megan hingga membuatnya menghilang seperti ini?" Tuding Baron.

"Sayang, tenanglah."

Allen yang tengah sibuk melilit perban ke tangan Baron seketika harus merubah posisinya untuk mendekap pundak pria itu, mencegahnya untuk bangun dan menghampiri wanita paruh baya yang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Mama ku tidak mungkin menyakiti Kak Megan," bela Daniel.

"Dia sudah pernah melakukannya sekali, bukan tidak mungkin dia melakukannya lagi," ujar Baron sinis.

Daniel menghela napas panjang. "Baron, Mama ku tak seburuk itu."

"Cukup, duduklah dulu." sela Zian.

"Silahkan, Tante." Ia sengaja menyela aksi saling tuding di antara dua kubu demi menjaga kondusifita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status