"Aku dengar, saat pameran besok Selena yang akan menjadi model utama.""Tentu saja. Selena adalah Brand Ambasador dari Diamond Link yang baru, menggantikan Lisa yang tersandung kasus video tidak senonoh itu." Brianna mendengarkan percakapan antara kedua rekan kerjanya. Mereka satu tim sedang istirahat di kafetaria setelah mengerjakan segala persiapan untuk acara yang akan diselenggarakan Diamond Link, besok."Ah benar. Wanita itu sekarang hilang bak di telan bumi.""Ini pesanannya, selamat menikmati." Ujar seorang pelayan yang mengantarkan pesanan ke meja mereka.Mata Brianna segera berbinar melihat cheese cake pesanannya, dan langsung menyendokkan sesuap kecil ke dalam mulutnya."Melihat Brianna makan cheese cake itu dengan lahap, kelihatannya enak sekali." Seorang senior bernama Cindy melihat Brianna makan dengan lahap."Kak Cindy mau? Aku pesankan ya..." Brianna berbaik hati menawarkan pada rekannya."Tidak.. tidak.. Ini adalah hotel bintang tujuh, makanan di cafe ini mahal sekali
"Selamat datang Tuan Pierce... Suatu kehormatan Anda bisa hadir di acara ini!" Seru Richard dengan senyum lebar di wajahnya sambil menjabat tangan Steven."Aku juga senang bisa mendapatkan undangan dari Anda, Tuan Hart." Balas Steven dengan elegan."Silakan masuk... Kursi VVIP sudah dipersiapkan untuk anda." Richard membuka tangannya lebar mempersilakan Steven masuk ke dalam aula.Ruangan aula di desain dengan mewah, dengan jalur catwalk di tengah-tengahnya. Steven langsung menempati tempat duduk yang telah disiapkan khusus untuknya.Brianna dan tim desain lainnya secara teknis tidak bertugas dalam penyelenggaraan acara. Namun karena pengaturan dari Steven, Brianna dan beberapa rekan kerjanya dapat ikut serta dalam pesta tahunan Diamond Link. Mereka duduk di barisan belakang saat para model berjalan memamerkan perhiasan diatas panggung.Brianna tampil sederhana namun memukau dengan gaun berwarna hitam yang memperlihatkan sedikit kulit pinggangnya yang mulus, sama sekali tidak kelihata
"Gelang yang kupakai hilang!! Tadi masih ada di tanganku???" Teriakan Selena terdengar mengejutkan seluruh tamu undangan yang hadir."Semua perhiasan yang kau pakai adalah koleksi terbaru Diamond Link, bagaimana bisa hilang?" Ujar Carmen dengan suara meninggi."Aku tidak tahu... Tadi sebelum lampu dimatikan masih ada di tanganku, begitu lampu menyala saya sadar tiba-tiba sudah tidak ada! Pasti ada yang mencurinya!" Jawab Selena dengan panik.Steven berbisik kepada James yang ada di sampingnya, memberinya perintah untuk menutup semua akses keluar ruangan itu.Selena berlari kearah Steven dan mencengkram tangan pria itu sambil berkata, "Steven, tolong aku mencari pencurinya." "Tuan Richard, saya minta maaf atas kejadian yang tidak terduga ini. Saya akan bertanggung jawab jika ada kehilangan. Tapi, kami akan berusaha mencarinya terlebih dahulu. Maka dari itu, kami akan menutup semua akses keluar, dan memeriksa seluruh tamu undangan yang ada." Ujar Steven dengan penuh wibawa. "Terima ka
Steven maju mendekati Brianna dan berhenti satu meter di dekat wanita itu. Matanya melihat Brianna dengan pandangan yang dalam, seolah sedang berkata 'jangan khawatir, ada aku disini.'Steven berbalik dan berhadapan dengan para tamu. "Nona ini adalah karyawan di perusahaan kami, The Royal Pierce..."'Dan juga istriku...' Kata Steven dalam hati sambil bibirnya membentuk senyuman tipis."Dan juga kita baru saja mengetahui bahwa dia adalah putri dari Tuan Richard Hart. Maka tidak ada untungnya baginya mencuri gelang ini.""Tapi untuk membuktikannya, di aula besar ini dilengkapi dengan CCTV inframerah, yang dapat menangkap gambar dalam keadaan gelap dengan jelas."Mendengar kata-kata Steven, Selena menjadi gugup dan wajahnya menjadi pucat. Steven berjalan naik ke atas panggung dan berdiri ditengah-tengahnya."James!" "Baik Tuan Pierce!" Jawab James lantang.James mengangkat tangan dan menjentikkan jarinya, dan lampu ruangan itu menjadi redup. Tidak lama kemudian di layar LED besar yang
"Steven..." Tangan Brianna berada di atas perutnya. Brianna menahan rasa sakit yang melanda bagian bawah perutnya. Dia merasakan cairan hangat mengalir di bagian dalam pangkal pahanya. "Tuan Pierce, dia berdarah!" Teriak Arron tiba-tiba.Mata Steven menjadi gelap saat melihat pangkal paha Brianna berlumuran berdarah. Steven segera membuka jas hitamnya dan menyelimuti bagian bawah tubuh Brianna."James, siapkan mobil!" Perintah Steven."Biar aku gendong dia, Tuan Pierce." Arron menawarkan bantuan."Tidak perlu!" Steven menjawab dengan dingin.Steven kemudian mengangkat Brianna dalam gendongannya, dan berlari secepat mungkin, membawa wanita itu ke dalam mobil. Namun Arron tetap mengikuti mereka sampai ke mobil."Hei, apa maumu?" Tanya James saat membukakan pintu untuk Steven. Arron tidak menghiraukan James, sebaliknya dia bertanya dengan cemas, "Tuan Pierce... bolehkah aku ikut bersamamu?"Steven melihat Arron dengan tatapan yang tajam, seperti mau menerkamnya. Tapi pada akhirnya dia
Di hotel Royal Luxury, acara tahunan Diamond Link tetap berjalan sesuai dengan rencana. Acara berakhir dengan sukses meskipun telah terjadi hal yang tidak terduga. "Aku benar-benar tidak menyangka Brianna adalah putri dari Richard Hart. Maksudku... aku tahu dia anak orang kaya, tapi aku tidak sangka dia anak pemilik Diamond Link!" Ujar Cindy."Ya, ini berita yang sangat mengejutkan! Pantas saja semua yang dikenakannya, mulai dari pakaian, tas, semuanya barang bermerek. Mobilnya biar terlihat sederhana tapi harganya miliaran!""Tapi mengapa dia malah bekerja di Royal Pierce?""Kalian ini! Bukannya mengkhawatirkan Brianna, malah bergosip saja!""Kami bukannya mau bergosip, tapi ini memang berita yang mengejutkan! Dan kejadian tadi... sungguh diluar dugaan!""Arron, kau yakin Brianna baik-baik saja?" Tanya Lili merasa khawatir pada sahabatnya itu."Hmm... Aku lihat sendiri Brianna sudah dilepaskan Selena. Tapi...""Tapi apa? Jangan membuatku khawatir, Arron!" Saat mereka sedang berbica
"Siapa ini?" "Ini ayah..." Terdengar jawaban di ujung telepon.Brianna tersentak kaget. Tenggorokannya tercekat tidak mengeluarkan sepatah katapun. Pikirannya langsung terbayang wajah Samantha yang terbaring tidak berdaya saat mengatakan 'Jangan benci ayahmu...'Tapi dia tidak bisa!"Maaf, anda salah sambung, aku tidak punya ayah!" Jawabnya dingin sebelum memutus sambungan teleponnya.Steven yang baru keluar dari kamar mandi melihat Brianna sudah bangun dari tidurnya, tapi dia mendeteksi suasana hati istrinya sedang tidak baik."Sayang, kamu sudah bangun?" Tanya Steven lembut sambil berjalan mendekatinya dan kemudian duduk di sampingnya."Hmmm...""Ada apa?" Steven mengambil ponsel yang masih dipegang Brianna dan melihatnya. "Siapa yang menelepon?""Richard Hart." Jawabnya singkat."Apa yang dia katakan?""Tidak ada, aku matikan teleponnya!" Jawab Brianna dengan suara bergetar."Mungkin dia mengkhawatirkanmu...""Kenapa dia tidak mengkhawatirkanku 5 tahun lalu?" Gerutu Brianna pelan.
Brianna memegang buku tentang kehamilan yang tidak dibacanya. Dia termenung melihat taman dari balik jendela kamarnya dirawat. Langit sudah hampir gelap, dan Steven belum datang lagi melihatnya. Kali ini mungkin Steven sangat marah padanya. Brianna meneleponnya beberapa kali, tapi tidak ada jawaban atau balasan dari pria itu.Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka."Stev..." Kata-katanya terhenti di udara saat melihat ternyata bukan Steven yang berdiri di ambang pintu, melainkan Jeanice, ibu mertuanya."Ibu..." "Steven masih belum datang?" Brianna menggelengkan kepalanya sebagai jawaban."Bagaimana keadaanmu, Brie?" Tanya Jeanice seraya berjalan mempersempit jaraknya dengan Brianna, dan berhenti di samping tempat tidur."Aku baik-baik saja, Bu." Jawab Brianna dengan memaksakan senyumnya."Anastasia sudah menceritakannya pada ibu." Kata Jeanice sambil duduk. "Brie, Steven benar-benar mencintaimu, sayang... Dan dia tidak ingin terjadi sesuatu padamu. Belum lagi kondisimu yang sedan