Share

Bagian 104

Kuparkirkan mobil dan segera menuju posisi di mana Agam dan anak buahku berada. Berjalan cepat melewati lorong rumah sakit yang sepi pengunjung. Rumah sakit ini milik swasta, sehingga malam hari pun poliklinik buka praktik.

Dari kejauhan, kulihat mereka sedang mengobrol. Aku mempercepat langkah sembari berusaha mengendalikan emosi. Aku sangat berharap bisa bertemu dengan Dinta.

Melihat kedatanganku, Agam segera mengulurkan tangan untuk mengajak bersalaman. Demi mencari tahu keberadaan Dinta, kusambut uluran tangan dari mantan suami Nia itu. Padahal, bila menuruti kata hati, ingin sekali menarik kerah bajunya dan mendaratkan pukulan di wajah Agam.

Kulirik papan pada pintu ruangan poli rumah sakit. Di sana ada tulisan nefrologi, poliklinik tempat pemeriksaan pasien dengan masalah ginjal.

“Apa kabar, Pak Agam? Lama tidak bertemu,” tanyaku berusaha ramah.

“Alhamdulillah, baik, Pak Irsya. Pak Irsya sedang ada acara apa di sini?”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Rahma Maulina
ikut geram sendri baca nya.. semoga tidak ada orng seprti agam di dunia ini..
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
syukurlah Pak Irsya tepat waktu.. siap²deh Agam sekeluarga
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Bawa kejalur hukum aja nia, udah gak bisa didiamkan itu agam, dengan tuduhan penculikan pak irsya akan membantumu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status