Share

Bagian 108

 “Mbah, ada cicak. Aira mau nyanyi.” Anak kecil di sampingku berceloteh girang saat melihat hewan merayap di tembok.

“Mana, mana? Oh, itu? Iya, ada cicak.” Ibu Agam ikut menimpali.

“Cicaknya ada berapa itu, Mbah? Ada banyak. Aira pengin nyanyi.”

Aku berdeham, berharap tamuku tahu, kalau aku tidak suka. Kulirik Agam yang menatapku segan.

“Bu, tolong Aira dibawa keluar,” pinta mantan suami Nia pada ibunya.

Kakak Agam yang beranjak dan meraih tubuh keponakannya, lalu membawa pergi.

“Jadi, kedatangan kalian ke sini untuk menghasut saya?” Aku bertanya untuk memastikan.

“Bukan menghasut, Pak. Kami ingin menyelamatkan Pak Irsya dari Nia. Dulu saja, waktu masih hidup dengan Agam, sukanya mengekang. Perempuan tapi mengatur suami, kan, itu tidak baik, Pak. Tidak menurut sama imam, itu bukan istri baik, kan? Kami sampai kehilangan akal mengatasi sifatnya. Makanya, Agam memili

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
kapan halalnya sih ,thor,dah gak sabar,pak irsya sweet bgt
goodnovel comment avatar
Satya Made
ndak sabar pak irsya ya..
goodnovel comment avatar
Arif Rahmanyasin
Sweet banget bapak irsya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status