Share

Bagian 114

Wajah Mas Agam memerah mendengar ucapanku. Biarlah aku ungkit kesalahannya. Supaya dia sadar bahwa pertanyaannya tadi sangat tidak masuk akal.

“Dan tentang perasaanku pada Pak Irsya, aku sangat mencintainya. Lebih dari cintaku sama kamu, dulu. Aku tidak pernah tahu seberapa banyak hartanya, tapi beliau selalu membahagiakan kami dengan membelikan barang-barang mahal. Sesuatu yang belum pernah kamu beri untuk kami.”

Muka Mas Agam semakin merah. “Aku membelikan sesuatu untuk Dinta, Nia. Sebagai wujud permintaan maafku padanya. Di mana dia sekarang?”

“Saya tidak akan membiarkan Dinta bertemu dengan orang yang bisa mencelakainya, Pak Agam. Maaf, mulai sekarang, mereka bertiga adalah tanggung jawab saya. Jadi, jangan harap, siapa pun bisa mencelakai Dinta.” Pak Irsya muncul dan kembali ikut bergabung duduk bersama kami.

“Aku ayah kandungnya.”

“Anda lupa, apa yang Anda perbuat kemarin?”

&l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
itulah buah yg kau petik hasilnya agam,pahit,karna apa yg kau tanam buruk maka hasilnya akan buruk juga
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Nia gak pandang Harta Bapak Agam yang udah menyesal... jadi mau Pak Irsya gimana kayanya dia gk penting juga
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Ngenes kan hidup agam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status