Share

Bagian 118

Danis berani meminta banyak hal pada Pak Irsya. Padahal, saat aku masih di sini, anak itu tidak pernah menuntut apa pun. Apa karena aku selalu mengekang Nia untuk tidak membeli segala sesuatu yang tidak menjadi kebutuhan pokok? Diriku tertampar oleh perilaku di masa lalu.

Ingin rasanya menarik paksa lengan Pak Irsya dan menyuruhnya keluar. Lalu mengatakan bahwa mereka adalah milikku.

Akan kurajut kembali maghligai rumah tangga yang telah hancur menjadi sebuah istana yang indah. Namun, tentu Nia tidak akan mau. Binar matanya begitu bahagia saat berdampingan dengan Pak Irsya tadi. Wajahnya memancarkan aura yang berseri-seri. Beda dengan dulu, saat masih menjadi istriku.

Hati ini kembali tertampar saat mendengar Danis memprotes Pak Irsya membelikan kalung pada Dinta. Spontan saja tangan ini merogoh saku celana dan mengambil sebuah benda yang kupersiapkan sebagai bentuk permintaan maafku pada Dinta.

Aku memang payah. Kupandangi benda murahan di telapak tangan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Maria Laksmi Sarestri
malunya nyogok anak pake kalung mainan ... sayangmu palsu pak agam ...
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
itu balasan yg setimpal karna kamu dulu mengabaikan mereka dan lebih memilih keponakanmu
goodnovel comment avatar
Suryani Zharif
kapok lho berlian kamu sia2 kan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status