Share

Bagian 118

“Papa, ayo. Katanya mau ke mal.” Danis berteriak sambil berlari melewati tubuh ini tanpa menyapa.

“Mas, pulanglah! Dan jangan pernah kembali ke sini.” Nia mengusirku. “Aku yakin, keluargamu sangat menantikanmu di rumah. Jangan sampai, kebersamaanmu dengan mereka, terganggu oleh urusan kami. Pergilah. Kehadiranmu sangat tidak diharapkan oleh Dinta dan Danis.”

Kulihat Dinta sudah memegang lengan Pak Irsya dengan erat. “Papa, aku takut.”

“Selama ada papa, tidak akan ada siapa pun yang menyakiti Kakak. Sekarang, kita siap-siap pergi, ya? Nanti beli mainannya pas adek gak lihat.”

Ucapan Pak Irsya pada putriku terdengar sangat akrab. Orang yang tidak mengenal, tidak akan tahu bila mereka bukan ayah dan anak kandung.

Sepertinya, aku memang harus tahu diri. Bahkan, Pak Irsya ikut melewatiku, tanpa menyapa. Hanya Nia yang masih mau berbicara terhadapku.

“Aku pamit, Nia. tolong berikan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
balasan buat laki2 dzolim kayak agam
goodnovel comment avatar
Husna Rafliazzahra
aku bingung sama jalan pikirannya Agam,punya makanan enak bukan dikasih sama anak istri malah dikasih sama orang lain,sedangkan dirumah ada istri yg setiap hari hanya makan dgn ikan asin,ya sudah lah gam ini mungkin karma untukmu nikmati aja
goodnovel comment avatar
eko fitriani
Penyesalan selalu datang belakangan, kalau di depan namanya pendaftaran Agam, rasain sekarang nia sudah bahagia dengan laki-laki yang jauh lebih baik dan lebih kaya dari kamu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status