Share

Bagian 54

“Kalau di pinggir jalan begitu, biasanya laku mahal, ya, Gun?” Pandangannya menoleh pada  ojeknya.

Yang ditanya iya-iya saja. Posisi duduknya kembali ditegakkan. Tangan kanan lelaki itu meremas mulut dan hidung. Semakin terlihat wibawanya di mataku.

“Yawes, kamu saya maafkan. Ya, kan, saya itu tidak akan marah sama kamu? Asalkan kamu itu jujur. Sudah, tidak apa-apa. Tak doakan Gusti Allah mengampuni dosamu, Nia.”

“Nggeh, Mbah. Aamiin yaa robbal alamiin.” Kuusapkan kedua telapak tangan ke muka untuk mengaminkan doanya.

Ya Rabb, semoga Engkau benar-benar memberikan ampunan padaku.

“Tak ke sana, ya? Sebelah mana? Bisa jalan kaki atau harus naik motor?”

“Naik motor saja, Mbah. Soalnya agak jauh,” jawabku. “Sebenarnya saya ingin membuatkan bengkel untuk sampingan Mas Agam. Rencananya mau buat kejutan.”

Kami berdua bangkit bersamaan. Kupersilahkan kakek Mas Agam me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Arifrahman Muhamma
pak Irsya anak temen bapak
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Pak Irsya sabar ya
goodnovel comment avatar
Olok Kejo
nunggunya 2 jam, bacanya sedikit, klo 2 jah harusnya langsung 2 bab atau 3 bahkan 4bab bisa kebuka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status