Share

Part 101

Part 101

“Berarti ayah Aira tidak sakit, berarti kemungkinannya ....” Ustadzah tidak melanjutkan ucapannya.

“Ya Allah, makanya itu Ustadzah, aku pun berpikiran yang macam-macam,” kata Rahma yang wajahnya sudah panik.

“Sabar! Semua ada jalan keluarnya,” kata Ustadzah sambil mengirimkan info di grup yang dijawab langsung oleh Gus.

Gus: Ustadzah sampaikan dulu apa yang terjadi seperti kesepakatan kita tadi malam. Tanyakan juga keadaannya apa beneran sakit apa tidak. Nanti setelah saya mengajar saya akan kesana.

Ustadzah memberikan tugas pada para santri. Ia lalu melangkah dengan hati yang berdebar-debar. Sejenak berhenti di balik pintu penghubung aula dengan lingkungan pondok putri. “Bismillah ya Allah,” ucapnya.

Iyan melihat ustadzah yang datang dan tersenyum padanya. Perasaannya tidak enak karena tidak ada Aira. Namun seketika merutuki diri karena sadar itu adalah jam sekolah.

“Assalamualaikum ayahnya Aira,” sapa ustadzah.

“Waalaikumsalam, Ustadzah,” jawab Iyan.

“Sudah lama men
Nay Azzikra

Hai! Sesuai janji ya, akan saya kebut setelah lebaran agar bulan ini tamat. doakan saya sehat agar bisa merampungkan cerita ini. In sya Allah bulan ini selesai, karena kontraknya habis.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Mia NuSa
tmbh seru ceritanya bkin penasaran
goodnovel comment avatar
Tis
sy suka bgtt cerita mbak, please jgn tamat
goodnovel comment avatar
Cici K
up sekitar jm brp kak?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status