Share

Part 84

Part 84

Kamar Ines sudah dalam keadaan berantakan karena seharian ini ia terus mengamuk dan melempar semua barang. Bahkan ada beberapa yang berbahan kaca yang pecah berkeping-keping. Kevin bingung karena Ines mengunci pintu dari kamar.

Cika yang mendengar kakaknya berteriak, keluar dari kamar dan iku berdiri termenung di depan pintu. Ia dan Kevin tidak pernah bertegur sapa sehingga mereka canggung menghadapi situasi itu. “Telepon Ayah,” celetuknya memberi saran.

Kevin bergeming menatap adik satu ayahnya itu dengan perasaan bimbang. Rasa gengsi mendominasi untuk tidak melakukan apa yang Cika sarankan.

“Itu kalau kamu pengin Mama berhenti. Gak ada yang bisa menenangkan Mama selain Ayah,” kata Cika lagi.

Kevin mengacak rambutnya bingung. “Coba kamu yang telepon!” Untuk pertama kalinya ia berbicara normal pada Cika.

Cika tertawa lirih. “Aku telpon? Aku siapa? Aku bukan siapa-siapa di rumah ini. Apa kamu yakin kalau aku yang telpon, Ayah akan mengangkatnya? Coba kamu saja yang telpon. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Mia NuSa
bru ngerasa kbradaan jika juga mmbntu kmu ya vin
goodnovel comment avatar
bundaLin
nanti saat cika sudah pergi,kevin baru benar2 sadar apa arti seorang adik
goodnovel comment avatar
lutfiah idris
Kevin mulai berpikir
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status