Share

Bab 384

"Lihatlah pria itu, bahkan dia juga tidak perduli. Dia pergi begitu saja, sangat menjengkelkan!" gerutu Asih.

Asih belum juga bisa meredam kemarahannya, apa lagi saat Barra memutuskan untuk pergi dengan begitu saja.

"Bilang aja kalau sebenarnya dia nggak sayang sama aku, nggak cinta. Dasar pria aneh!" kata Asih lagi yang kini sibuk berdebat dengan dirinya sendiri sambil memunggungi pintu.

Tanpa sadar jika Barra berada di sana, dia kembali untuk mengambil sesuatu yang ketinggalan di atas sofa. Sebuah laptop yang seharusnya dia bawa untuk memeriksa beberapa pekerjaan meskipun berada di dalam rumah.

Namun, dia malah mendengar sesuatu yang sepertinya sangat lucu.

Awalnya dia pikir sebuah pernyataan tidak perlu, karena mengingat sudah sama-sama dewasa.

Bukankah perlakukan jauh lebih membuktikan?

Baiklah, mungkin bagi seorang wanita seperti istrinya sedikit berbeda.

Barra masih berdiri di sana, menggaruk alisnya sambil terus berpikir melihat istrinya yang sibuk berbicara sendiri menunggui d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status