Share

Bab 37.

Belum pernah dalam hidup Edgar menjadi semenyebalkan ini.

Segalanya menjadi kacau. Bahkan, Jeanne yang mulai mendapatkan tiik terang, kembali menghilang.

Dia mengkhawatirkan nasib sang buah hati, yang tidak diketahui rimbanya, dan berada di tangan mereka semua.

Apakah masih hidup atau sudah tinggal nama, Edgar tak tahu. Dia hanya mencoba berpikir rasional dan menyelesaikan semua hal satu per satu.

Bukannya tak menyayangi Henry, putra pertama yang kini berusia hampir empat bulan. Hanya saja, dia lebih memprioritaskan sang istri untuk kembali ke sisinya.

Jika Henry sudah tiada, akan lebih baik untuk mereka mengirimkan jasat padanya. Karena dengan begitu, Edgar dan Navier bisa terpecah.

"Aku harap aku tidak salah langkah," monolog Edgar. Dia berusaha untuk menetralkan napasnya, setelah berlari dengan arak yang tak dekat.

Hatinya membuncah saat Felix memberitahu jika Navier ada di apartemen mereka dulu.

Tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status