Share

Bab 86.

"Sean, kau tahu kenapa kau kupanggil?"

Sean menggeleng. "Maaf, saya tidak tahu," jawabnya.

Dia menatap tidak suka pada sosok yang kini duduk di depananya. Ada meja pemisah untuk mereka, dan meja tersebut kosong karena pesanan mereka belum diantar.

Dulu, dia sangat hormat pada Edgar, sosok yang kini duduk kdi hadapannya. Namun, perlahan rasa hormat itu hilang seiring sikap pria itu sendiri.

Sudah sejak lama Sean mengabdikan diri pada Edgar. Tak terhitung sudah berapa banyak hal yang dia lakukan di bawah perintah pria itu. Sayangnya, semua bagai habis terhapus begitu saja. Sean masih ingat semua hal yang membuatnya muak.

"Aku tidak tahu jika sekarang kau begini. Dulu, kau bahkan sama sekali tidak pernah menolak apa yang kusuruh."

"Banyak hal telah berbeda dan berubah."

"Termasuk perasaanmu pada Navier?"

Sean menggeretakkan giginya emosi. Inilah yang selalu dia hindari ketika bersama dengan Edgar. Beruntung bereka berada di ruang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status