Share

49 — Pembicaraan Tidak Lancar

Sore sekali, jam empat. Ameera telah berada di rumah sakit, menjenguk Gino, seusai kelas kuliah berakhir. Begitu Ameera mengetuk pintu kamar, pandangan pertama yang dilihatnya, Gino sedang duduk di sudut ruangan. Menghadap ke dinding kaca, di antara sekumpulan gedung tinggi di seberang bangunan ini.

Gino sedang melukis. Hal baru yang dilakukanya. Sesuai saran suster perawat khususnya. Ini bisa membunuh waktu sepi Gino. Itu kata suster baik hati itu dalam menyuarakan petuahnya.

“Kak ....”

“Lama kamu enggak ke sini, Ra." Gino berkata lebih cepat daripada ucapan Ameera.

Perempuan itu meletakkan tasnya di atas sofa ruangan. Langkah kaki mendekati pria pesakitan itu. “Kakak apa kabar?"

“Apa Jicko tahu kamu pergi ke sini?” Gino melontarkan pertanyaan, bukan menjawab pertanyaan sang adik.

Ameera persis berdiri di samping Gino. “Aku sudah izin."

“Kamu harus baik-baik sama suami kamu. Jangan membantah dia."

“Kak!” Ameera berseru pelan, “Maaf."

Gino meliriknya selintas. “Buat apa?"

“A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status