Share

76 — Ameera Anak Baik

Hari berikutnya.

“Kalian bertengkar?” tanya Maria. Dia melirik anaknya dan sang menantu.

Pagi itu mereka sedang sarapan bersama. Jicko duduk di depannya dan Ameera duduk di samping sang suami. Tidak ada keromantisan sama sekali yang terlihat. Tidak seperti biasanya.

Maria memahami hal itu. Terutama perubahan sikap yang hangat menjadi dingin. Mereka sedang tidak baik-baik saja. Apalagi keduanya tidak terlibat percakapan bahasa yang cukup panjang.

“Enggak.” Jicko menjawab cuek. Sekali makanan disendok ke dalam mulut.

“Benar itu, Nak?” Maria bertanya pada Ameera. Ditatapnya tajam sorot wajah sang menantu.

“Iya, Ma.” Ameera menganggukkan kepalanya bimbang. Namun jelas, insting seorang ibu takkan bisa dimanipulasi.

“Apa masalahnya?”

“Eh!” Mata Ameera melotot. Kalau Maria sudah berkata begitu, maka bahasa tubuh Ameera sudah terbaca. Dia takkan mampu membohongi Maria. Dia hafal betul bagaimana ekspresi Ameera k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status