Share

Extra Chapter 1.

Jingga membuka pintu sebuah ruang rawat inap. Di tangan kirinya tergenggam seikat bunga mawar putih dan baby breath.

Dengan langkah hati-hati karena kehamilannya yang sudah besar, Jingga masuk ke dalam ruangan tersebut.

Ia melihat Lucy yang tubuhnya semakin kurus dari hari ke hari, sedang terbaring lemah di atas ranjang pasien. Kepalanya ditutupi turban, untuk menyembunyikan kebotakannya, karena kemoterapi dan pengobatan yang ia jalani menyebabkan rambutnya rontok.

“Selamat siang, Tante,” ucap Jingga dengan suara pelan.

Namun, suaranya tidak membangunkan Lucy dari tidurnya. Sengaja, ia tidak mau mengganggu tidur sang ibu mertua.

Setelah menaruh sling bag di sofa, Jingga segera mengganti bunga yang mulai layu di dalam vas bunga, di atas rak dekat jendela, tepat di samping ranjang pasien. Menggantinya dengan bunga yang barusan ia bawa.

Sesekali Jingga mengusap perutnya sambil tersenyum saat ia merasakan tendangan kecil dari calon bayinya.

Andai Davin yang merasakan tendangan itu, pria i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nia
Akhirnya luluh juga hatimu nek. Dah jangan jahat2 lg ya. baek2 kalau udah punya penyakit parah mah.
goodnovel comment avatar
Valenka Lamsiam
udah di deketin malaikat ijroil, barulah nenek sihir sadar kalo jingga menantu yang baik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status