Share

220. Berbagi Kebahagiaan

“Sekarang harus kita apakan semua bunga ini, Dave?”

Jingga menghela napas panjang seraya melangkah dengan susah payah. Pasalnya, ia berjalan dengan Davin yang terus memeluk perutnya dari belakang dan dagu bertumpu di pundaknya. Seakan-akan pria itu tak ingin terpisah dari Jingga barang sedetikpun.

“Rumah kita luas, Sayang. Simpan saja bunganya di setiap sudut ruangan,” jawab Davin sebelum mendaratkan kecupan singkat di leher sang istri.

Jingga sempat menahan napasnya mendapati kecupan itu. Mereka berdiri di hadapan lautan bunga tulip. Jingga menoleh ke arah suaminya seraya mengusap rahang kasar itu dengan lembut.

“Dave, kamu tahu? Aku senang sekali mendapatkan semua bunga ini dari kamu,” katanya sambil tersenyum lembut. “Aku merasa spesial dan dicintai. Terima kasih, ya.” Sebuah ciuman lembut Jingga berikan di bibir Davin, membuat pria itu mengerang pelan.

“Sayang, jangan memancingku. Aku sedang berusaha menahan diri demi anak kita di perut kamu,” gerutu Davin, “karena kalau tidak, bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Murnawati
masuk akal jawabanmu Dave wkwkwk..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status