Share

Jangan Marah, Sayang

"Dia masih tidak mau terbuka denganku," lirih Frisca duduk sendirian di ruang makan.

Sesekali ia melirik suaminya yang sedang sibuk di ruangan kerjanya. Frisca sangat sedih menatap Daniel yang begitu tertutup.

Rasa menyesal kembali menyeruak dalam hatinya. Frisca menutup kedua matanya dan menyembuhkan wajahnya di atas lipatan tangannya.

"Kenapa tadi aku harus ikut ke kantor? Andai aku ke tempat Mama atau pulang sekalianpun, mungkin aku tidak akan merasakan perasaan ini. Menyebalkan!" umpat Frisca kesal dengan sendirinya.

Helaan napas terdengar dari bibir Frisca, ia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya di lantai dua. Gadis itu melirik suaminya yang tidak menatapnya sedikitpun.

'Ayolah Frisca, cobalah untuk lebih dewasa dan lebih peka lagi.'

Frisca meninggalkan tempat itu dan berjalan naik ke lantai dua. Sepeninggalnya, Daniel ternyata menatapnya dan laki-laki itu menunjukkan rasa bersalahnya.

Dia dalam kamarnya, Frisca mencoba menghubungi Dante. Di setiap rasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status