Share

Kemarahan pun Pudar

Frisca diam bersama dengan Camelia di dalam kamar sang Kakak. Gadis itu kesal hanya dengan melihat wajah suaminya yang tiba-tiba saja muncul menjemputnya pulang.

Camelia berjuang mati-matian membujuk rayu Frisca untuk tidak lagi sedih dan berpikiran yang aneh-aneh setelah tahu adik iparnya kini tengah hamil muda.

"Frisca, jangan sedih-sedih terus. Jangan mikirin hal yang aneh-aneh ya," bujuk Camelia mengusap punggung Frisca dengan lembut.

"Frisca nggak suka kalau Kal Dante kasar sama Kakak. Mau sampai kapan sih Kak, kita ini para perempuan disakiti terus?" Frisca memeluk Camelia dengan erat.

Usapan Camelia pun terhenti, mungkin ia juga sadar dan menyadari dengan apa yang Frisc katakan saat ini.

"Tapi Kakak sudah terbiasa dan hafal dengan sikap dan sifat Kakakmu, jangan khawatir," bisik Camelia membujuk Frisca lagi dan lagi.

Frisca enggan mendengarkan Camelia, ia masih sedih dan menggeleng-gelengkan kepalanya terus.

Hingha tiba-tiba saja pintu kamar Dante terbuka. Di sana nampa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status