Share

Satu Hari Terus Bersamamu

Seperti biasa, setiap pagi Frisca selalu saja kesulitan menyingkirkan lengan kekar suaminya yang melilit perutnya dengan sangat erat.

Laki-laki itu menyembunyikan wajah tampannya di ceruk leher Frisca dengan lekat.

"Masih pagi, Sayang. Tidur saja dan jangan ke mana-mana sampai aku bangun," bisik Daniel kian erat memeluknya.

"Bisa nggak jangan kencang-kencang meluknya. Ini adik di dalam pasti tertekan!" pekik Frisca melirik suaminya.

Seketika pelukan Daniel pun merenggang, laki-laki itu melepaskan rengkuhannya dan mengusap wajahnya sesekali ia menguap lebar.

Sedangkan Frisca duduk di sampingnya seraya merapikan rambut panjangnya.

"Hari ini saatnya ke dokter, jangan lupa. Setiap bulan harus terus dipantau supaya tahu kondisi kesehatanmu, Sayang," ujar Daniel mengusap pinggang Frisca dan beralih menyembunyikan wajahnya di perut rata sang istri.

"Tapi aku kan tidak sakit, Niel. Tidak perlu," ujar Frisca menggelengkan kepalanya.

"Patuh denganku. Aku ini suamimu, jangan bandel!" ser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status