Share

Bab 29 Getaran Hati

Hingga sampai aktivitas ranjang mereka selesai, Tama tidak juga menjawab pertanyaan terakhir Rania itu. Membuat Rania semakin yakin bahwa ucapan Vinko memang benar. Tama sengaja ingin cepat-cepat punya anak agar Tuan Hadi tidak memberikan separuh bisnisnya pada Vinko.

"Besok aku harus ke kampus, jadi sepertinya kita pulang saja," ajak Rania setelah membersihkan diri.

Tama duduk bersandar di atas ranjang sembari menyeruput segelas kopi dan mengecek pekerjaannya. "Aku sudah menyuruh Arif membawakan baju ganti untukmu," sahut Tama tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptopnya.

Rania menggigit bibir. Segala pendapatnya sama sekali tak didengar oleh Tama, bahkan untuk sepele. Meskipun hatinya menyimpan rasa kesal, namun Rania tak bisa berbuat banyak. Dia pun memilih mengistirahatkan badannya di sofa panjang yang letaknya tepat di depan ranjang besar hotel mewah itu.

"Aku hanya akan bersamamu sampai kupastikan kamu benar-benar hamil," ujar Tama setelah sekian menit keheningan meliputi me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status